16 Maret 2011
Siang itu ponsel saya berbunyi, ketika saya lihat hanya ada nomor di sana yang berarti nomor tersebut masih asing bagi saya. Tadinya sempat terpikir untuk tidak saya angkat, karena khawatir itu hanya dari Marketing Officer yang ingin menawarkan produknya kepada saya. Entah kenapa akhirnya jempol saya menekan tanda telepon berwarna hijau pada keypad HP jadul saya.
“Halo, selamat siang, betul dengan Mas Tatang?”, demikian suara lembut nan renyah dari seberang sana menyapa saya.
Saya sempat terhenyak, karena dia menyapa dengan memanggil nama sapaan akrab saya, dan itu hanya orang tertentu saja yang tahu.
“Iya, betul, Mbak. Ini dari mana ya?”
“Ini Wiwik, Mas, dari VHR Media. Mas Tatang pernah mengikuti Blog Competition yang diadakan oleh VHR Media, kan?”, tanya si mbak tersebut masih dengan suara ramah nan renyah.
Saya pun langsung menggali memori, mencoba mengingat-ingat apa yang dikatakan Mbak Wiwik tadi. Dan, TRING!!! Saya pun ingat bahwa saya pernah mendaftarkan dua artikel yang berjudul Benarkah Jakarta akan Tenggelam? dan Terumbu Karang yang Semakin Berkurang dalam Beat Blog Writing Contest yang diadakan oleh VHR Media.
“O iya, Mbak, betul sekali. Bagaimana Mbak, ada yang bisa saya bantu?”, jawabku penuh antusias.
“Jadi begini, Mas. Blog Mas Tatang masuk ke dalam 20 nominasi blog yang akan dikompilasi ke dalam sebuah buku. Nah, besok tepatnya tanggal 17 Maret 2011 adalah pengumuman pemenang sekaligus penyerahan hadiah. Untuk itu kami meminta konfirmasi dari Mas Tatang apakah bisa hadir atau tidak dalam acara tersebut?”, Mbak Wiwik menjelaskannya secara panjang lebar.
Dengan masih setengah tidak percaya, saya pun menjawab, “Baik, Mbak saya bisa hadir, tapi tempatnya di mana ya?”
“Kami juga sudah mengirimkan konfirmasi melalui email, sudah diterima belum email dari kami? Di sana kami cantumkan secara lengkap mengenai acara beserta lokasinya.”
“Wah, saya belum ngecek email, Mbak. Tapi baiklah, nanti saya lihat deh. Terima kasih atas informasinya ya, Mbak.”, saya jadi malu, karena ketahuan jarang buka email.
“Ok, Mas. Jadi besok bisa hadir ya? Kami tunggu kehadirannya, Terima kasih ya Mas.”, demikian Mbak wiwik menutup percakapan kami.
“Baik, Mbak, sama-sama.”
17 Maret 2011
Tempat itu bernama Goethe Haust, atau biasa dikenal juga dengan Goethe Institute. Dengan menunggang motor kesayangan, akhirnya sampai juga di lokasi, yang berada di bilangan Menteng Jakarta Pusat.