HP Converged Cloud Summit 2012

Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 26 September 2012, HP sebagai salah satu perusahaan IT terbesar, mengadakan kegiatan HP Converged Cloud Summit di Ritz Carlton Hotel, Kuningan Jakarta. Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menyongsong era cloud computing yang saat ini sedang menjadi salah satu opsi favorit dalam pengembangan data center. Selain itu, peserta yang hadir juga diharapkan supaya dapat mengetahui solusi konvergensi infrastruktur HP dan pengetahuan yang mendalam tentang konvergensi infrastruktur cloud HP dalam memenuhi permintaan user akan data, aplikasi dan konten digital serta bagaimana caranya agar dapat menciptakan nilai bisnis dengan konvergensi sistem cloud dan teknologi cloud terbaru.

HP Cloud

HP Cloud

Dalam kegiatan ini juga melibatkan beberapa rekanan dari HP seperti Brocade, VMware, dan Intel. Kegiatan seminar ini diselenggarakan dengan metode presentasi dan diskusi panel yang sangat interaktif. Bahkan dalam salah satu sesi presentasi, menggunakan animasi mirip seperti hologram. Widih, keren banget deh!!! 😆

Kegiatan ini didukung oleh beberapa narasumber yang sekaligus memberikan presentasi, diantaranya:

  1. Michael Barnes, Vice President & Research Director – Forrester Asia Pacific.
  2. Anoop Kumar Ravindranath, Converged Cloud – HP Asia Pacific & Japan.
  3. Yadi Karyadi, Business Development Manager – Intel Indonesia.
  4. Matthew Yeo, Solution Architect – HP.
  5. Trigantoro Bramaningtyas, Enterprise Architect – HP Indonesia.
  6. Oki Purwana, System Consultant – Vmware Indonesia dan Antonni, Thin Client Product Manager – HP Indonesia.

Pada sesi pertama, Michael Barnes, Vice President & Research Director – Forrester Asia Pacific memberikan presentasi mengenai The Need for Convergence. Menurut Michael Barnes, cloud computing bukanlah sebuah teknologi terapan, melainkan sebuah bussiness process (proses bisnis). Sebagai sebuah proses bisnis, maka cloud computing tidak akan pernah ada akhirnya dan akan terus berinovasi. Kadang terdapat perbedaan persepsi antara seorang CIO (Chief Information Officer) dari sisi solusi teknologi dengan pihak manajemen.

Michael Barnes menjelaskan bahwa harus digunakan sebuah pemahaman yang dapat menjembatani antara kepentingan manajemen yang ingin mengedepankan efektivitas dan efisiensi dengan teknologi yang ingin diterapkan oleh seorang CIO. Pada dasarnya semua pihak tentunya ingin memberikan yang terbaik kepada insitusi tempat mereka bekerja. Hanya saja dalam prosesnya kadang  terdapat perbedaan persepsi tentang apa yang akan dilakukan. Sebagai seorang CIO harus dapat meyakinkan manajemen bahwa dengan menerapkan cloud computing akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap proses bisnis. Sebagai penyedia layanan, tentunya kita harus memberikan yang terbaik bagi user, seperti misalnya mobilitas yang tinggi, teknologi yang fleksibel, availability, dan skalabilitas yang tinggi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika berbicara mengenai cloud computing terutama jika ingin membuat private cloud, dibutuhkan sebuah investasi yang tidak sedikit yang dapat membuat pihak manajemen keberatan dengan opsi ini. Namun sebagai seorang CIO, kita harus dapat memberikan pandangan kepada pihak manajemen bahwa investasi yang kita keluarkan ini akan mengarah kepada peningkatan layanan kepada user. Selain itu, jika dihitung dalam jangka panjang maka dengan penerapan cloud computing akan memangkas Operational Expendable yang sangat signifikan.

Untuk melakukan migrasi dari sistem konvensional ke cloud computing, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, antara lain: Continue reading

Sejarah Perkembangan Prosessor

Berbicara masalah komputer tentunya kita tidak akan lepas dari yang namanya CPU, memory, harddisk, monitor, dan perangkat input output lainnya. Masing-masing komponen tersebut memiliki peranan dan fungsi masing-masing. Tapi ada satu komponen yang merupakan “otak” yang mengatur kerja dari komponen-komponen yang lain tersebut, dan dia adalah prosessor yang terdapat di dalam CPU.

Processor

Prosessor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang ukurannya sudah mencapai gigahertz. Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosessor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosessor yang banyak beredar dipasaran adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel.

processor AMD

Dari luar bentuk fisik prosessor tampak seperti kotak segi empat dengan banyak kaki. Tapi itu sebenarnya kotak pelindung prosessor. Sedangkan kaki yang tertanam di motherboad menjadi jalur komunikasi antara prosessor dengan perangkat komputer lainnya. Prosessor sendiri dibuat dari kristal silikon yang berukuran tak lebih dari satu inci persegi. Di dalamnya tersimpan jutaan transistor.

Cara kerja prosessor, apa pun merknya, pada dasarnya sama. Mereka menerima sinyal 0 dan 1 (seperti hasil klik saklar “on” dan “off”), lalu memproses sinyal tersebut berdasarkan perintah yang diberikan, dan mengeluarkan hasil 0 dan 1 juga (biasa disebut sebagai sistem digital). Setiap perintah diproses oleh paling sedikit satu transistor. Sejumlah transistor memproses perintah dengan menggunakan logika Boolean. Boolean adalah sistem aljabar yang berisi “or”, “and”, “not”, dan “nand” (not and), yang diperkenalkan oleh seorang ahli matematika George Boole. Karena prosessor memiliki jutaan transistor, bisa dibayangkan betapa kompleks penghitungan yang dilakukannya.

Ada dua hal yang berperan penting dalam prosessor, yaitu register dan system clock. Register berfungsi sebagai penyimpan data, pengingat perintah-perintah yang diterima oleh prosessor, dan menarik data tadi ketika dibutuhkan. Kemampuan prosessor diukur dari seberapa banyak perintah dikerjakan dalam waktu bersamaan. Dalam bahasa brosur ditunjukkan lewat jenis prosessor 16 bit, 32 bit atau 64 bit. Artinya masing-masing prosessor ini mampu mengerjakan perintah 0 dan 1 tadi, ada yang 16, 32 atau 64 perintah secara bersamaan.

Prosessor membutuhkan waktu untuk mengerjakan setiap perintah. Jika perintah datang mengalir deras, maka prosessor akan mengatur perintah-perintah itu dalam sebuah antrian yang rapi. Waktu penyelesaian satu perintah diukur dalam satu siklus. Seberapa cepat satu siklus itu bergantung pada desain prosessornya. Itulah yang menyebabkan mengapa satu PC dan PC lainnya membutuhkan waktu yang berbeda untuk menjalankan sebuat software.

Dalam perkembangannya ternyata prosessor telah mengalami evolusi yang cukup panjang sehingga sampai dengan desain yang kita kenal saat ini. Berikut adalah sejarah perkembangan prosesor dari dari tahun ke tahun :

Continue reading

Implementasi IPv6

Pada posting sebelumnya, saya berbagi kepada sahabat mengenai dunia yang saat ini mengalami krisis IPv4. Untuk menghadapi krisis tersebut, yang harus kita lakukan tidak lain tidak bukan adalah melakukan migrasi / hijrah ke IPv6. Namun, bagi sebagian besar dari kita IPv6 masih merupakan hal yang asing dan terlalu sulit untuk dimengerti. Jumlah bitnya lebih panjang, menggunakan hexadecimal, dan sejumlah alasan lain yang membuat kita ‘malas’ untuk mempelajarinya. Padahal dibalik itu semua, tersimpan potensi yang luar biasa, apa saja potensi itu? Yuk, kita simak sama-sama.

Keunggulan IPv6

Setelah melihat fakta-fakta bahwa IPv4 sudah tidak mampu lagi mengakomodasi kebutuhan pengguna dalam berkomunikasi dan mengakses informasi, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan IPv6 dalam sistem komunikasi global. IPv6 merupakan penyempurnaan dari IPv4.

Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardar yang membahas protokol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IP versi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4. IPv6 ini menggunakan format 128 bit binary.

Dibandingkan pendahulunya (IPv4), IPv6 memiliki keunggulan, antara lain:

  1. Memiliki jumlah address sebanyak 2128 atau sekitar 3,4 x 1038 atau 340 triliun triliun triliun (undecilion).
  2. Memiliki banyak penyempurnaan protokol dibanding IP versi 4.
  3. Memiliki fitur keamanan bawaan.
  4. Memiliki kemampuan multicasting.
  5. Stateless Address Autoconfiguration.
  6. Header yang lebih sederhana.
  7. Mobilitas tinggi.
  8. Kemampuan QoS lebih baik.

Status dan Tantangan dalam Implementasi IPv6 di Indonesia

Continue reading

Awas, IPv4 Habis!!!

Pada tanggal 12 Mei 2011 kemarin saya diutus oleh kantor untuk menghadiri seminar yang diselenggarakan di Yogyakarta oleh Kemenkominfo mengenai Krisis IPv4 dan Implementasi IPv6. Kemenkominfo selaku penyelenggara sekaligus sebagai lembaga pemerintah yang berkaitan erat dengan permasalahan ini merasa perlu untuk mensosialisasikan bahwa sebentar lagi, IPv4 di dunia ini akan ‘HABIS’. Berikut ini oleh-oleh saya dari sana untuk para sahabat di dunia maya, semoga bermanfaat. :mrgreen:

Kondisi Dunia Saat Ini

Pertumbuhan dunia teknologi khususnya dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mencapai tahapan yang luar biasa. Pertumbuhan yang ada ini didukung oleh berbagai aspek, baik dari sisi hardware maupun software. Dari sisi hardware, adanya penemuan di bidang teknologi semikonduktor memberikan akselerasi yang sangat signifikan dalam mendukung proses data yang membutuhkan kecepatan tinggi. Di sisi software, adanya diversifikasi software dapat memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk memilih layanan apa yang paling sesuai bagi mereka.

Derasnya kebutuhan akan informasi di era sekarang ini merupakan hal yang tidak terelakkan lagi. Konektifitas dan ketersediaan layanan merupakan suatu parameter yang menjadi keniscayaan. Dalam kaitan dengan konektifitas, penemuan IPv4 telah mengubah wajah dunia. Dari yang semula hanya digunakan untuk kalangan militer, kini penggunaannya telah meluas dan mencakup seluruh dunia. Dengan adanya IPv4, seluruh dunia kini dapat saling terhubung dan saling bertukar informasi. Jarak bukan lagi menjadi penghalang bagi pengguna untuk saling berkomunikasi satu sama lain dan semua dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik.

Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah integrasi antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling terhubung dengan menggunakan protokol TCP/IP.

Ketersediaan layanan juga merupakan hal yang patut menjadi perhatian. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka mendorong pula permintaan akan ketersediaan layanan yang dapat berjalan di atas platform IPv4. Kini, hampir semua layanan yang dinikmati pengguna merupakan layanan berbasis IP.

Krisis IPv4

Continue reading

Topologi Jaringan-2

Lanjutan dari bagian 1

3. Topologi Star (Bintang)

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari terminal tengah ke setiap terminal atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.

Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa  “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).

Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.

Topologi Star

Kelebihan

  1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan terminal yang terpaut.
  2. Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  3. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  4. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  5. Penambahan dan pengurangan terminal / komputer dapat dilakukan dengan mudah.
  6. Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.

Kekurangan

  1. Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
  2. Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.
  3. Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
  4. Lalu lintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

Continue reading

TOPOLOGI JARINGAN-1

Komputer sekarang ini sudah hampir menjadi kebutuhan pokok. Dengan adanya komputer, pekerjaan kita akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Ketika berdiri sendiri saja, komputer sudah sangat membantu kita, apalagi ketika beberapa komputer dihubungkan maka segala sesuatunya akan menjadi lebih praktis dan lebih cepat. Komputer-komputer yang terhubung inilah yang nantinya disebut sebagai jaringan komputer. Kali ini saya akan mencoba berbagi mengenai beberapa bentuk / topologi dalam jaringan komputer. Untuk materinya saya kumpulkan dari internet dan sebagian lagi dari pengajar sewaktu mengikuti diklat.

Pengertian Jaringan Komputer

Sebelum memasuki mengenai topologi jaringan, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apakah itu jaringan komputer. Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Komputer-komputer yang terhubung satu sama lain ini  biasanya dibentuk berdasarkan pola-pola tertentu yang biasanya disebut sebagai sebuah topologi jaringan.

Pengertian Topologi Jaringan

Setelah mengetahui pengertian jaringan komputer, maka kini kita akan mengenal pengertian dari topologi jaringan. Topologi jaringan adalah suatu cara atau metode untuk menghubungkan perangkat telekomunikasi (komputer) yang satu dengan yang lainnya mengikuti sebuah pola atau aturan tertentu sehingga membentuk sebuah jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati mengenai kelebihan / keuntungan dan kekurangan / kerugian dari masing-masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Jadi ketika akan  menerapkan sebuah topologi ke dalam jaringan Anda, kenali dulu infrastruktur serta hal-hal apa saja yang Anda butuhkan.

Macam-macam Topologi Jaringan

Continue reading

First Green ICT Conference In Indonesia

Green ICT

Pada tanggal 8 April kemarin saya diberi tugas dari kantor untuk mengikuti sebuah seminar yang mengambil tema Green ICT. Acara ini digelar di JCC (Jakarta Covention Center) dan diprakarsai oleh Inixindo, majalah Info Komputer, dan Himals4 (Himpunan Alumni SMU 4). Tema yang diambil sangat menarik, mengingat usia bumi kita yang sudah semakin tua, dan menuntut perhatian lebih dari kita. Kerusakan lingkungan yang sebenarnya diakibatkan oleh ulah kita pula ini sudah mencapai taraf yang memprihatinkan. Yang menjadi pemicu utama terjadinya kerusakan lingkungan salah satunya adalah proses industrialisasi.

Inixindo

Yang membanggakan adalah bahwa bangsa ini (Indonesia) telah mulai memiliki kesadaran mengenai arti pentingnya untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang lebih parah. Pemikiran semacam ini jika dibandingkan negara lain yang lebih maju, maka negara kita patut berbangga, karena meskipun perkembangan teknologinya “agak” tertinggal, tapi kesadaran semacam ini muncul lebih dini. Seperti Amerika Serikat misalnya, setelah berpuluh-puluh tahun (bahkan seabad mungkin) mengalami proses industrialisasi, isu mengenai lingkungan baru muncul sekitar 2 dekade terakhir. Sedangkan Indonesia, yang baru saja mulai mengenal dan akan mengikuti perkembangan teknologi, sudah mulai memikirkan isu mengenai lingkungan ini. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah pemikiran ini akan diikuti dengan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari?
Continue reading

Dasar-dasar Computer Forensic

Computer Forensic

Computer Forensic

Tentu masih ingat dalam benak kita ketika tim Densus 88 berhasil menggali begitu banyak informasi dari laptop gembong teroris di Indonesia, Noordin M. Top. Bahkan dari sana kepolisian berhasil mendapatkan beberapa nama baru dan akhirnya berhasil menangkap dan melumpuhkan mereka. Nah, tentu kita bertanya-tanya bagaimana caranya kepolisian bisa mendapatkan data-data tersebut. Karena mengambil data-data apalagi dari laptop seorang gembong teroris tentu tidak sembarangan. Di situlah ilmu Computer Forensic digunakan.

Ketika kita mendengar tentang Computer Forensic maka yang terbayang adalah seorang penyidik kriminal yang sedang mengambil sesuatu dari komputer kemudian dimasukkan ke dalam plastik kemudian diberi label tertentu. Jarang sekali kita mendengar kata-kata itu di dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah hal tersebut hanya merupakan tugas dari kepolisian semata.

Dan kebetulan, ilmu yang mendasari Computer Forensic tidak berbeda jauh dengan ilmu yang mempelajari forensik untuk tindakan kriminal. Pada dasarnya, kedua-duanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan bukti kejahatan dan mencoba melihat apa yang telah terjadi, bagaimana terjadinya, kapan terjadinya, dan akhirnya dapat menemukan siapa yang bertanggung jawab.

Perbedaannya adalah ketika tim penyidik sedang menyelidiki Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berusaha mendapatkan bukti fisik, tim Computer Forensic berusaha mendapatkan bukti-bukti digital berupa data-data ataupun file-file yang disinyalir berkaitan dengan tindakan kejahatan tersebut.

Pengertian Computer Forensic

Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari Computer Forensik dari berbagai sumber:
Continue reading

TIPS SEBELUM MEMBELI LAPTOP

Laptop

Laptop

Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah laptop, ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan. Seperti sebuah handphone, laptop kini mulai bergeser dari yang semula barang mewah menjadi sesuatu yang dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari, terutama orang-orang yang bekerja secara mobile. Memilikinya merupakan idaman hampir semua orang. Karena selain praktis, juga simpel untuk dibawa kemana-mana. Memilih laptop yang tepat sangat penting, karena ini akan digunakan antara 2 – 4 tahun ke depan. Sekarang ini memiliki laptop juga merupakan sebuah gaya hidup yang akan mengekspresikan diri Anda. Karena itu pilihlah laptop yang paling baik untuk diri Anda.

Pertama-tama tanyalah diri Anda, mengapa Anda butuh laptop? Beberapa orang menggunakan laptop untuk alasan yang berbeda-beda. Jika Anda hanya akan menggunakan laptop untuk berselancar / browsing di internet, maka laptop keluaran 3 tahun yang lalu juga masih oke untuk digunakan. Namun jika Anda seorang graphic designer atau seorang gamer, maka laptop dengan spesifikasi yang tinggi merupakan keharusan. Tapi akan berbeda lagi jika Anda adalah seseorang bisnisman yang sering melakukan presentasi, pilihlah laptop yang ringan dan mudah dibawa kemana-mana (tak gendong kemana-mana, kata mbah Surip). Nah, sudah tahu alasan Anda membutuhkan sebuah laptop? Selanjutnya kita akan melihat spesifikasi laptop yang Anda butuhkan.
Continue reading

100 Malware Yang Beredar di Indonesia

malware

malware

Malware atau malicious software atau software/perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup dan merusak sistem/jaringan komputer semakin hari semakin banyak saja. Bentuk malware pun semakin beragam, ada virus, botnet, adware, trojan, phising dan worm, termasuk juga hacker tools.

Berikut ini adalah daftar 100 malware yang termasuk ganas yang beredar di Indonesia periode 18 Juni 2009-25 Juni 2009. Daftar ini berdasarkan data yang dikumpulkan oleh produk antivirus Kaspersky Lab versi 2009 dengan urutan berdasarkan persentase kemunculan yang terdeteksi. Dengan mengetahui nama-nama malware yang mempengaruhi jagad maya Indonesia ini, diharapkan kita dapat merancang strategi pengamanan yang tepat untuk mencegah malware tersebut merusak sistem komputer kita.
1. Net-Worm.Win32.Kido.ih ( 41.9714%)
2. Exploit.Win32.SqlShell.a (9.7527%)
3. HEUR:Trojan.Win32.Generic (7.6628%)
4. Heur.Win32.Trojan.Generic (3.309%)
5. Trojan.Win32.FraudPack.owo (3.1%)
6. Trojan-Downloader.Win32.Agent.cgns (2.5427%)
7. Trojan.Win32.Agent.cltm (1.846%)
8. Trojan.Win32.FraudPack.oxv (1.7416%)
9. Trojan-Dropper.Win32.Small.axv (1.5674%)
10. Trojan.Win32.FraudPack.ovx (1.5674%)
11. Trojan-PSW.Win32.Agent.nfo (1.3236%)
12. Trojan.Win32.Buzus.bhqc (1.2539%)
13. Trojan.Win32.Agent2.kov (1.1494%)
14. Net-Worm.Win32.Kido.dam.y (1.1146%)
15. Heur.Win32.Invader (0.8708%)
Continue reading