First Green ICT Conference In Indonesia

Green ICT

Pada tanggal 8 April kemarin saya diberi tugas dari kantor untuk mengikuti sebuah seminar yang mengambil tema Green ICT. Acara ini digelar di JCC (Jakarta Covention Center) dan diprakarsai oleh Inixindo, majalah Info Komputer, dan Himals4 (Himpunan Alumni SMU 4). Tema yang diambil sangat menarik, mengingat usia bumi kita yang sudah semakin tua, dan menuntut perhatian lebih dari kita. Kerusakan lingkungan yang sebenarnya diakibatkan oleh ulah kita pula ini sudah mencapai taraf yang memprihatinkan. Yang menjadi pemicu utama terjadinya kerusakan lingkungan salah satunya adalah proses industrialisasi.

Inixindo

Yang membanggakan adalah bahwa bangsa ini (Indonesia) telah mulai memiliki kesadaran mengenai arti pentingnya untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang lebih parah. Pemikiran semacam ini jika dibandingkan negara lain yang lebih maju, maka negara kita patut berbangga, karena meskipun perkembangan teknologinya “agak” tertinggal, tapi kesadaran semacam ini muncul lebih dini. Seperti Amerika Serikat misalnya, setelah berpuluh-puluh tahun (bahkan seabad mungkin) mengalami proses industrialisasi, isu mengenai lingkungan baru muncul sekitar 2 dekade terakhir. Sedangkan Indonesia, yang baru saja mulai mengenal dan akan mengikuti perkembangan teknologi, sudah mulai memikirkan isu mengenai lingkungan ini. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah pemikiran ini akan diikuti dengan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari?

Seminar ini menghadirkan beberapa pembicara yang berbobot, antara lain :

  1. Budi Raharjo, PhD (IndoCISC/ITB)
  2. Prof.Dr.Ing. Kalamullah Ramli M.Eng (Staf Ahli Menkominfo)
  3. Edi Taslim (GM Business KOMPAS.com)
  4. Lambok H. Hutahuruk (Deputy Chairman for Evaluation and Legal Advisory BP Migas)
  5. Marzan A Iskandar (BPPT)
  6. Ian James Tolond (excom Australia/CompTIA)

Dan masih banyak lagi pembicara-pembicara yang lain yang mewakili beberapa corporate besar, seperti HP, APC, Symantec, Compnet, Vmware, Eaton, Softnet, Microsoft, Cisco, dan NetApp.

Dari sekian pembicara yang saya sebutkan di atas, terlihat bahwa semua pembicara berasal dari berbagai lini dan memiliki peran masing-masing. Ada yang berperan sebagai regulator, pengelola sumber energi, penyedia hardware, penyedia software, dan penyedia jasa pelatihan dalam hal manajemen lingkungan.

Seminarnya sendiri di buka dengan pemaparan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dilanjutkan dengan uraian oleh Bapak Lambok H. Hutahuruk dari BP Migas. Beliau memaparkan bahwa di Indonesia, pertumbuhan ICT pada tahun 2007 telah mencapai 40%. Pertumbuhan yang pesat ini berdampak pada penyerapan sumber daya energi yang besar. Proses manufacturing juga menghasilkan banyak limbah elektronik atau yang dikenal dengan istilah e-waste.

Yang mencengangkan adalah dari 100% energi yang dihasilkan dari dalam bumi, 65 -70% hilang sebagai panas, sekitar 5-8% hilang selama proses pendistribusian, dan hanya sekitar 22-30% yang sampai ke end user. Bisa dibayangkan betapa banyaknya energi yang terbuang sia-sia untuk menyalakan PC Anda di rumah.

Selanjutnya, pemaparan dilanjutkan oleh Bapak Marzan A. Iskandar dari BPPT. Beliau banyak menjelaskan tentang hal-hal apa saja yang sudah dilakukan dan akan dilakukan oleh BPPT dalam rangka penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

Seminar kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan para pembicara dari berbagai Corporate dan Instansi pemerintah yang diwakili oleh BPPT. Masing-masing pembicara menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan Green ICT sesuai dengan bidang mereka. Diskusi ini dipandu oleh Bapak Teddy Sukardi, selaku Ketua Asosiasi Penyedia Jasa Layanan Internet Indonesia. Sangat menarik, karena kita bisa mengerti bagaimana mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan melalui berbagai aspek.

Setelah makan siang, Seminar dilanjutkan kembali namun dalam 5 track/panel yang berbeda dan secara paralel. Masing-masing panel memiliki topik yang sangat menarik. Saya sendiri mengikuti di panel yang membahas masalah virtualisasi server, penerapan Green ICT di lingkungan kerja, serta Strategi penerapan Green ICT secara umum.

Dan di akhir acara, seperti biasa diadakan pengundian door prize yang memperebutkan Netbook, Blackberry Gemini, dan Voucher Seminar Inixindo senilai 2 juta rupiah. Sayangnya, tidak ada satupun yang bisa saya dapatkan, yah, mungkin memang belum rezeki saya.

Demikian cerita singkat (singkat gak ya???) saat mengikuti Seminar Green ICT yang lalu. Semoga bisa bermanfaat. Dan untuk topik Green ICT nya sendiri akan di publish dalam postingan-postingan selanjutnya.

5 thoughts on “First Green ICT Conference In Indonesia

    • Betul sekali Aiwulfric, ini baru pengenalannya saja… ditunggu saja info berikutnya…. he..he.. makasih sudah mau mampir….

    • Betul sekali mas Isdiyanto. Yang pasti banyak sekali ilmu yang didapat, jadi membuka wawasan kita mengenai bagaimana sih teknologi yang ramah lingkungan…

  1. Ntar tgl 19 Mei jam 8.30 – 12.30 Binus International University bekerja sama dengan IBM dan computeroff.org Australia akan ada seminar Green IT: are we ready. Disini kita juga mengundang kembali para IT executive dan akan membahas lebih dalam mengenai implementasinya. Kalau tertarik, ntar saya kirim undangannya…email aja yah ke devina.widjaja@gmail.com. Ajak teman2 IT yg lain juga..:)

Leave a comment