Interaksi Sosial VS Perkembangan Teknologi

Waduh, sudah lama sekali rasanya saya tidak menengok “rumah” kedua saya ini. Karena tempat kerja saya mengirim saya untuk mengikuti pendidikan, akhirnya “rumah” saya ini agak sedikit terbengkalai. Meskipun demikian, ada rasa rindu, dan seperti ada sesuatu yang hilang ketika lama tidak menengok “rumah”. 😆

Bingung juga sih sebenarnya mau mengisi dengan apa, karena otak saya saat ini memang sedang tidak bisa diajak kompromi, seolah-olah semua ide ngumpet entah di belahan otak sebelah mana. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya tugas selama masa pendidikan di sini. Jadi kali ini saya mau sharing saja, ah. Saya akan mencoba berbagi, bukan dengan otak, melainkan dengan hati. Jadi apa yang saya tulis adalah apa yang saya rasakan saat ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memang diciptakan Tuhan untuk saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Seorang manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain, atau dengan kata lain seorang manusia pasti membutuhkan orang lain di dalam hidupnya, bahkan sampai mereka menutup mata. Rasanya tidak mungkin jika kita harus pergi ke liang lahat sendiri, pasti orang satu kampung ngacir semua melihat kita. 😳

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mulai merubah cara manusia dalam berinteraksi antar sesamanya. Perubahan yang terjadi hanya terletak pada metodenya saja dan bukannya pada pergeseran nilai-nilai dasar dalam berinteraksi. Kehadiran teknologi ini membantu manusia untuk berinteraksi meskipun terpisahkan oleh jarak yang cukup jauh.

Thomas L. Friedman, seorang jurnalis asal Amerika menuliskan dalam bukunya  “The World is Flat: A Brief History of the Twenty-First Century“, bahwa di dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi informasi membawa dampak yang sangat signifikan. Kemajuan ini membuat dunia kita tampak datar, seolah tidak ada penghalang di antara kita. Setiap orang dari belahan dunia manapun dapat berkomunikasi dengan orang lain di belahan dunia yang lain pula pada saat yang bersamaan.

Dapat kita bayangkan, dulu ketika sarana komunikasi masih menggunakan surat, untuk mengetahui bagaimana kabar kolega atau keluarga kita harus menunggu selama beberapa hari, bahkan beberapa minggu. Hal ini kemudian bergeser sejak ditemukannya telepon. Kita bisa mendengar suara orang yang kita sayangi meskipun kita tidak bisa melihat wajah mereka. Nah, sekarang sejak ditemukannya teknologi 3G, membuat dunia seolah tidak ada batasnya. Kita bisa melakukan video call, dimana kita bisa bercakap-cakap dengan kolega atau keluarga kita sembari menatap wajah mereka melalui ponsel. 😎

Jika dulu untuk bertemu dengan teman-teman lama harus dengan meluangkan waktu, maka kini sudah bisa diatasi dengan menjamurnya situs jejaring sosial di internet. Situs jejaring sosial adalah situs yang paling digemari oleh pengguna internet. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, dimana bersosialisasi dan berinteraksi adalah kebutuhan hidupnya. Melalui jejaring sosial ini kita bisa bertemu lagi dengan teman lama, meskipun terpisahkan jarak yang jauh. Contoh situs jejaring sosial ini adalah Facebook, Plurk, Twitter, Friendster, Googlebuzz, dan masih banyak lagi. 💡

Saya pribadi juga merupakan user dari beberapa situs jejaring sosial seperti yang saya sebutkan di atas. Menyenangkan memang ketika bisa bertemu lagi dengan teman-teman lama maupun baru, serta berbagi canda dan cerita melalui dunia maya. Namun kita juga harus tetap waspada akan adanya  penyalahgunaan situs tersebut untuk tindakan yang tidak terpuji. ❗

Tapi apa yang saya rasakan saat ini justru berbeda. Saya menganggap bahwa teknologi yang semakin mutakhir seperti halnya video call tetap tidak bisa menggantikan arti kehadiran seseorang bagi kita. Secara nilai, dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi memang telah mempermudah kita dalam menjalin tali silaturrahim. Namun kehadiran secara fisik orang-orang yang dekat dengan kita tetap tidak pernah bisa tergantikan. Hal ini saya rasakan ketika saya dikarantina (baca: asrama) selama masa pendidikan dimana hanya diberi kesempatan pulang satu minggu sekali :cry:. Komunikasi melalui telepon, bagi saya belum cukup untuk menumpahkan rindu saya kepada keluarga. Sensasinya tetap berbeda ketika saya bertemu secara langsung dengan mereka di akhir pekan. Mungkin ini juga dilatarbelakangi oleh budaya Jawa yang mengatakan Mangan ra mangan sing penting kumpul (baca: Makan nggak makan yang penting kumpul) :mrgreen:

Hal ini pula yang menyebabkan mengapa orang Indonesia berbondong-bondong pulang kampung ketika lebaran. Bagi sebagian besar orang Indonesia, berkumpul atau bertatap muka secara langsung lebih afdhol ketimbang bertemu lewat dunia maya.

Nasywa dan Ibunya

Yah, teknologi memang diciptakan untuk memberikan kemudahan. Namun memang ada hal-hal yang tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Manusia bukan benda mati, karena memiliki cipta, rasa, dan karsa. Adanya ketiga hal itu membuat manusia memiliki banyak aspek yang tidak bisa dijelaskan dengan logika. Seperti misalnya, rasa rindu, cinta, kagum, dan hal-hal lain yang tidak bisa diuraikan secara ilmiah. Adanya perasaan-perasaan itulah yang membuat kita lebih manusiawi. 😀

Me n Nasywa

Catatan:

  1. Posting ini untuk mengobati rasa rindu terhadap keluarga di masa pendidikan.
  2. Buat istriku dan anakku yang tersayang, rinduku pada kalian sungguh tak bertepi.
  3. Bertemu dengan kalian adalah hal yang paling aku tunggu setiap minggunya.

10 thoughts on “Interaksi Sosial VS Perkembangan Teknologi

  1. yang jelas, segala kemudahan yang kita miliki saat ini bisa menjadi hal yang menguntungkan, tapi juga bisa jadi bumerang. tinggal bagaimana kita memanfaatkannya utk kebaikan.

    salam buat nasywa dan ibunya.

    • @Mbak Anna : Siap, Mbak, salamnya nanti Insya Allah saya sampaikan… 🙂

      @Mas Bustomi : Wah saya tunggu tuh Blogfacing nya, tapi saat ini saya sedang dalam masa pendidikan. Jadi nanti kalau sudah kelar, kita bisa berlanjut ke Blogfacing-an…. 😆

      @Aiwulfric : aku punya jargon : “Family is the great power for Men.”

  2. Mantab…gan…mengharukan postingan nya..
    Tidak akan pernah berarti apa itu harta, kehormatan,benda tanpa pernah bisa dibagi dengan yang namanya keluarga. Keluarga membuat kita semangat untuk tetap berkarya dan memberikan yang terbaik untuk mereka, baik sebagai bapak, ibu, suami, istri dan sebagai anak. 🙂

    • @Shalma : Setuju bangeth deh sama Mbak Salne…. he..he..he.. 😆

      @Adi : Betul, teknologi hanya memfasilitasi, sedangkan nilai-nilai sosial-lah yang melandasi terjadinya interaksi baik di dunia maya maupun di dunia nyata. ❗

  3. WORKSHOP “Cara cepat dan hemat membangun Bisnis Toko Online”
    Minggu,8 Agustus 2010, Lokasi di Restaurant Sami Kuring
    Biaya Pendaftaran Rp. 100.000,- Sudah termasuk Makan Siang.
    Seperti Biasanya : Banyak hadiah menanti
    DAFTARKAN DIRI ANDA KE :
    1. NETCOMM COMPUTER TELP. 89834102
    2. IPUNG PURWANTO TELP. 081510901803
    3. ARRY KURNIA TELP.08128138855
    4. WAWAN DARMAWAN TELP. 085217260001
    PENDAFTARAN BISA TRANSFER KE REKENING BCA NO. 8730065885. DARMAWAN SAEFULLAH
    PESERTA TERBATAS !!!!!!!!
    PANITIA BERSAMA.
    CIKARANGONLINE.COM, BLOGGERCIKARANG, CIMART

Leave a comment