Masakan Indonesia atau Malaysia?


Ketika lagi surfing di internet, secara tidak sengaja saya menemukan informasi mengenai beberapa masakan khas Indonesia yang juga diakui oleh Malaysia. Yang lebih parah adalah bahwa masakan-masakan tersebut sudah dicantumkan di dalam situs resmi mereka, yah kalau di negara kita semacam Depbudpar lah.

Sebenarnya saya penasaran, apakah masakan / makanan itu memang khas dan asli dari Malaysia, atau terbawa oleh masyarakat kita yang ada di sana. Karena jika dilihat, ada beberapa makanan yang terdapat di pulau Jawa. Nah, kalau begini kan aneh, karena walaupun satu rumpun, jika mereka memiliki masakan yang sama dengan wilayah Jawa agak tidak masuk akal. Kecuali, masakan mereka mirip dengan masakan saudara-saudara kita di pulau Sumatera, itu baru wajar, karena secara geografis berdekatan.

Berikut masakan atau makanan khas yang ditulis di situs mereka:

  1. Nasi Lemak atau nasi uduk
  2. Nasi Ayam
  3. Nasi Tumpang atau nasi Tumpeng, perasaan dari Jawa deh.
  4. Nasi Goreng Kampung, di sini kan ada dimana-mana ya?
  5. Ketupat, di seluruh Nusantara juga ada kan?
  6. Lemang, ini dari Saudara kita di Sumatera.
  7. Char Kuay Teow Pulau Pinang, wah ini dari China juga diakuin.
  8. Bubur Sum-Sum, perasaan ini dari Saudara kita di Jawa ya…
  9. Bubur Kacang Hijau, Hmm… masa cuma ada di Malaysia sih?
  10. Serunding atau Serundeng, ini juga dari Saudara kita di Jawa.
  11. Gulai Tempoyak Ikan Patin, ini dari Lampung
  12. Ikan Bakar, wah mesti hati-hati nih kalau bakar ikan.
  13. Daging Dendeng, ini di seluruh Nusantara juga kenal.
  14. Ayam Panggang, perasaan di seluruh dunia ada ya?
  15. Sambal Tumis, ini kan masakan sehari-hari orang Indonesia.
  16. Cendol, ini kan dari Saudara kita di Jawa ya?
  17. Air Kelapa, bukannya itu ciptaan Tuhan?
  18. Tempoyak, ini sih dari Lampung. Itu tuh, sambal dari Durian.
  19. Otak-Otak, ini mah jajanan keliling di Indonesia.
  20. Sate/Satay, wah mestinya orang Madura sama orang Padang protes.
  21. Acar, waduh, cuma mentimun dikasih cuka juga diakui milik mereka.
  22. Kuih Bingka atau bikang, bukannya dari Ambon?
  23. Pisang Goreng, wah ini kan aseli Indonesia ya?
  24. Keropok atau kerupuk, kalau ini di Indonesia banyak macamnya.
  25. Buah Melaka/Ondeh-Ondeh, ini mah dari Jawa.
  26. Dodol, wah ini mah aseli Garut.
  27. Lempuk Durian, ini juga dari Lampung.
  28. Wajik, ini dari Saudara kita di Jawa lho.
  29. Agar-Agar, wah masa sih asli Malaysia?
  30. Tapai, untung di Jawa Barat namanya peuyeum.
  31. Putu Mayam/putu Mayang, ini asli Jawa lho.
  32. Roti Canai, ini mah di Betawi juga banyak
  33. Kuih Lopis/Lupis, di Indonesia juga banyak.
  34. Ubi Kayu, ini yang aneh, ciptaan Tuhan juga diakui milik mereka.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengunjungi situsnya langsung di http://warisan.gov.my/index.php?option=com_content&view=article&id=165&Itemid=161

Setelah melihat fakta di atas, bagaimana menurut Anda? Kita kalah start dari Malaysia untuk melindungi beraneka ragam budaya yang kita miliki. Mereka sudah lebih dulu sadar untuk menuangkan apa-apa yang menurut mereka warisan kebudayaan mereka ke dalam situs resmi, yang bisa diakses oleh orang dari seluruh dunia.

Mungkin belum terlambat bagi kita untuk mengikuti langkah-langkah mereka, toh dulu mereka yang sering mencontek dari kita, jadi jangan malu untuk mencontek balik jika itu untuk sesuatu yang lebih baik, demi pengakuan internasional terhadap budaya bangsa Indonesia. Jangan khawatir, kita masih punya keaneka ragaman budaya yang lebih berlimpah ketimbang Malaysia.

Hal yang semacam itu belum dilakukan oleh Indonesia. Ketika saya mencoba membuka situs Depbudpar, saya tidak menjumpai bagian yang mencoba mengungkapkan keanekaragaman budaya Indonesia. Padahal situs itu merupakan gerbang dari dunia internasional untuk melihat secara sekilas apa saja yang ada di Indonesia. Jadi mestinya, hal-hal mengenai kekayaan kultur bangsa Indonesia juga ditampilkan di situs Depbudpar tersebut, bukan hanya berita-berita singkat dan event-event festival saja. Paling tidak dunia internasional bisa melihat Indonesia at a glance dari situ.

Kita sudah memperoleh kemajuan dengan pengakuan dunia internasional terhadap batik kita. Tapi kita tidak boleh terlena dalam euforia tersebut. Masih banyak aset-aset bangsa yang perlu mendapat pengakuan dunia internasional, sebelum diakui oleh bangsa lain. Karena itu marilah kita semua, mulai dari diri sendiri, untuk senantiasa bangga terhadap Indonesia, terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia, dan bertekad untuk melestarikannya, serta mempromosikannya ke dunia internasional melalui berbagai sisi. Apapun Anda, apapun pekerjaan Anda, apapun profesi Anda, promosikanlah Indonesia! Karena bangsa ini adalah bangsa yang (pernah) besar, maka kita harus mampu meraih dan mempertahankannya kembali. Merdeka! Jayalah Indonesia!

6 thoughts on “Masakan Indonesia atau Malaysia?

  1. Malaysia kan penuh dengan para Imigran dari negara2 sekitarnya yang sekarang sudah jadi WN Malaysia, jadi itu yang membuat mereka seolah olah kaya akan kuliner, padahal mah boleh ADOPSI. Suku Melayu yang notabene penduduk asli SUMATRA, KALIMANTAN dan SEMENANJUNG MALAKA budaya nya hampir sama, tapi kalo Bubur SUM2 juga diaku…. ya…kelewatan aja.. kelaut aja loe Mal…

  2. You post interesting content here. Your page deserves much more visitors.
    It can go viral if you give it initial boost, i know very useful service that can help you, just type
    in google: svetsern traffic tips

  3. Pingback: Merayakan Hari Raya Di Negeri Singa | Cagak Urip

Leave a reply to Nur Komariah Cancel reply